Kamis, 20 Desember 2012

Ojek Payung





hujan yang turun seolah bagai ladang uang bagi anak-anak kecil seperti mereka..
basahnya pakaian tak surutkan semangat mereka untuk mengais pundi-pundi uang receh yang tak seberapa dari dingin yang mereka rasakan..
aku mencoba menelaah fikiran mereka, saat mata-mata liar mereka menatap orang-orang yang berada di hadap mereka..
mungkin ini yang mereka fikirkan_
" ayo donk, kakak, ibu, bapak, pakai jasa payung saya.."
dengan gusar ku coba tepis pikiran yang sedari tadi membuat aku merinding..
"dik.. jika saja hujan yang turun tidak sederah itu, mungkin saya akan memanggil mu.."
namun saat itu hujan begitu deras..

tubuh kecil yang ringkih terlihat lelah..
melayani sekawanan orang yang berharap tubuh mereka terlindungi..
tapi semua itu aku anggap sebagai pengorbanan besar..
loyalitas katanya...

bermodal payung butut besar, tanpa alas kaki, mereka berlari menerobos tetesan hujan yang mengeroyok badan kecilnya
dari tempat dimana mereka berdiri, menuju tempat yang orang lain ingini, kemudian balik ketmpat dimana mereka berdiri semula..
sungguh, betapa melelahkanya..

jika hujan saat itu tak kunjung meredah, aku tidak tau sampai kapan merka berusaha kumpulkan pundi-pundi uang receh yang tak seberapa dari dingin yang menusuk tulang mereka..

entah lah..
mungkin ini jalan hidup yang mesti di lewati..
ketika ada orang yang memberi pasti ada orang yang menerima..
kita satu, dan saling menguntungkan..
aku dapat pakai payung mu, kamu dapat uang receh ku..
aku tak basah karna hujan, kamu dapat nikmati uang hasil kerjamu..

terima kasih adik kecil, brkat mu aku dapat menerobos derasnya hujan tanpa basah..
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar